Selasa, 07 Oktober 2014

PENGERTIAN SP

Sistem pakar Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. Kelebihan Sistem Pakar Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reabilitas.a 10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. 11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. 13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan Kelemahan Sistem Pakar Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data. 2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar. 3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional. 4. Susah di kembangkan. 5. Membutuhkan waktu yang lama. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

PENGERTIAN OA

OA Sistem otomatisasi kantor Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sistem otomatisasi kantor (dalam bahasa Inggris: Office Automation disingkat OA) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan, dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan organisasi. Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang beradan di dalam maupun di luar perusaahan. Orang yang berada dalam suatu kantor dapat menggunakan otomatisasi kantor untuk berkomunikasi dengan orang yang berada di kantor lain dalam suatu perusahaan, atau dengan orang lain dalam kantor di perusahaan lain. Para pengguna otomatisasi kantor pada umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi. Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan. Manfaat Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antar manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem otomatisasi kantor: 1. Pendapatan yang Lebih Tinggi versus Penghindaran Biaya. 2. Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah. 3. Pemecahan masalah Kelompok/Tim. 4. Cara OA berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok. 5. Pelengkap–BukanPengganti. 6. Sebagai suatu cara komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional–percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA harus bertujuan melengkapi komunikasi tradisional. Contoh Salah satu penggunaan otomatisasi kantor yang terkenal saat ini adalah penggunaan Video Conference dimana teknologi komunikasi ini memungkinkan dua orang atau lebih dapat berkomunikasi secara langsung tanpa mengenal batasan waktu dan tempat. Video Conference ini sangat berguna bagi para manajer di satu tempat untuk bertukar informasi dengan manajer lain di wilayah lain (misal luar negeri) untuk memahami fenomena yang terjadi. Teknologi ini tentu saja dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga yang sangat besar dibandingkan para manajer tersebut harus bertemu tatap muka di suatu tempat. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_otomatisasi_kantor

PENGERTIAN SPK

Sistem pendukung keputusan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Tahapan SPK: • Definisi masalah • Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan • pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan • menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase) Tujuan dari SPK: • Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur • Mendukung manajer dalam mengambil keputusan • Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan

PENGERTIAN SIM

SIM Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi Manajemen (SIM), merupakan sebuah bentuk penerapan Sistem Informasi dalam sebuah organisasi, dimana penerapan atau penggunaan sistem informasi dalam sebuah organisasi tersebut untuk mendukung dalam mengumpulkan dan mengelola data dan menyediakan informasi yang berguna di dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian. Suatu organisasi yang tumbuh dan menjadi lebih kompleks membuat manajemen melakukan permintaan yang semakin besar terhadap fungsi sistem informasi. Mereka membutuhkan untuk dapat melakukan akses terhadap data kapanpun dan dimanapun dengan mudah, akurat dan konsisten, sistem informasi yang cepat dapat mengikuti perubahan kondisi. Menurut pendapat Tata Sutabri mendefinisikan pengertian sistem informasi manajemen sebagai berikut: ”suatu sistem di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”(Sutabri, 2005:42). Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sistem informasi manajemen adalah (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Dari organisasi ke organisasi, sumber daya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan, karena organisasi dan sistem informasi manajemen merupakan sumber daya yang bersifat dinamis. Lebih lanjut menurut pendapat James B Bower menjelaskan pengertian sistem informasi manajemen sebagai berikut: ”sistem informasi manajemen merupakan suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan”(Bower dalam Wahyono, 2004:17). Berdasarkan penjelasan teori di atas, maka yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur informasi penting guna memproses tipe transaksi rutin tertentu yang menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Sistem informasi juga merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Informasi yang mempunyai kualitas yang baik dari sebuah sistem informasi harus memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu. Adapun karakteristik tersebut menurut Anwar yaitu: 1. Laporan yang berorientasi pada keputusan (decision oriented reporting). Ini berarti bahwa output yang dihasilkan oleh sistem dirancang untuk fasilitas pengambilan keputusan oleh orang-orang yang menerima output tersebut. 2. Pemprosesan data yang efektif (effective processing of the data). Ini mengindikasikan bahwa pengecekan dan pengontrolan atas input dan output yang tidak tepat, waktu sistem yang berarti dalam konteks aplikasi, dan penggunaan hardware dan software yang efisien. 3. Manajemen data yang efektif (effective management of the data). Hal yang harus mendapat perhatian adalah waktu meng up date file, akurasi input data, pemeliharaan kesatuan data yang disimpan dalam sistem, keperluan keamanan data yang sudah digunakan, serta fasilitas back-up yang memadai. 4. Fleksibelitas yang memadai (adequate fleksibility) seperti kemungkinan untuk menemukan perubahan yang dibutuhkan organisasi dalam penggunaan teknologi komputer. (Anwar, 2004:52). Berdasarkan penjelasan teori di atas, sistem informasi adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyediakan informasi guna mendukung fungsi informasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi, sistem informasi adalah (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, sistem informasi manajemen terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari: blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Hal ini sesuai dengan pendapat Tata Sutabri yang menyebutkan komponen-komponen daripada sistem informasi manajemen yaitu: 1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi manajemen, input tersebut adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar 2. Blok model (model block) Blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tentu menghasilkan keluaran yang diinginkan 3. Blok keluaran (output block) Merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem 4. Blok teknologi (technology block) Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu sistem secara keseluruhan. 5. Blok basis data (database block) Merupakan kumpulan data yang saling berkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya dan tersimpan diperangkat keras komputer serta menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali (control block) Artinya adanya pengendalian yang dirancang untuk meyakinkan, bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanju terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Sutabri, 2005:42-43). Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa komponen-komponen sistem informasi manajemen merupakan bagian unsur atau bagian dari sesuatu yang mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pada dasarnya ada 5 (lima) komponen atau tahap yang perlu diperhatikan dalam pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi manajemen, yaitu: 1. Spesifikasi data, mengenai penentuan himpunan data set dan format data (cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input terhadap pengembangan basis data. 2. Pengumpulan data, menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati mengenai ukuran, nilai atau status objek dari himpunan data. 3. Pengolahan data, menyangkut pekerjaan menyimpan, pengambilan kembali dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan informasi. 4. Penyebaran data menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi digital dan lain-lainnya. 5. Penerapan data dilaksanakan oleh para pemakai data atau informasi sewaktu melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya. (Ardiyansyah, 2007: www.geocities.com /dasar_sim [18/07/08 10:00 WIB]). Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa sistem informasi manajemen akan memberi nilai tambah dalam menghasilkan data yang besar dimana pemanfaatan data informasi tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Suatu perlengkapan elektronik yang dapat mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, ketelitian yang tinggi, mampu menyimpan intruksi untuk memecahkan masalah. Sumber: http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/02/sistem-informasi-manajemen.html

PENGERTIAN SIA

SIA________________________________________ Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Posted by' Admin onSeptember 28, 2012 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansimerupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli 1. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). 2. Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut. 3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan. 4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” 5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.” 6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.” Contoh Sistem Informasi Akuntansi Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB. Read more: Pengertian Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi Sumber: http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/